Selasa, 11 April 2017

METODE INTERAKSI MASSA

             Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk bisa mengajarkan materi pelajaran dengan baik dan  menarik agar supaya pada proses pembelejaran tersebut tidak timbul rasa jenuh dan dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Untuk membuat proses pembelejaran tersebut menjadi menarik maka guru harus cerdas dalam memilih teknik ataupun metode pembelajaran. Selain adanya metode ceramah, diskusi, demontrasi dan metode-metode lainnya yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya, maka pada pembahasan kali ini akan di bahas tentang teknik dan metode lainnya yang melibatkan banyak orang atau massa yang disebut dengan teknik interaksi massa.
 Teknik interaksi massa merupakan suatu metode mengajar yang melibatkan sekelompok siswa dalam jumlah besar. Pada metode ini biasanya proses pembelajaran biasanya dilakukan dengan cara berdiskusi yang menjadikan satu atau dua orang pemateri di depan siswa ataupun invidu lainnya yang berjumlah banyak yang setelah itu terjadinya diskusi ataupun tanya jawab mengenai materi yang disampaikan
Ada beberapa macam bentuk dari teknik interaksi massa ini yang digolongkan menjadi beberapa golongan, yaitu:
a.    Symposium
Jenis Teknik ataupun metode interaksi lainnya adalah symposium. Symposium merupakan serangkaian pidato  pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin, pidato-pidato itu mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari topic tertentu. tujuan penggunaan teknik ini ialah untuk merangsang pemikiran pada kelompok besar manusia dalam waktu singkat serta turut berpartisipasi dalam usaha pemecahannya. Metode mengajar dengan cara symposium ini merupakan metode mengajar dengan membahas suatu persoalan yang dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Symposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, symposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut webester, symposium diaartikan sebagai pertemuan sosial dimana diadakan pertukaran pikiran secara bebas. Jadi cirinya ialah bersifat sosial, berfungsi mencapai saling pengertian dan tempat menghimpun pendapat-pendapat.[1] Dalam symposium masalah-masalah yang akaan dibicarakan diantarkan oleh seseorang atau lebih pembicara dan disebut pemrasakan, pemrasaran boleh mengeluarkan pendapat menanggapai yang telah di kemukkan oleh pemrasaran.[2]
Penggunaan teknik symposium ini memiliki kelebihan yang dapat kita amati seperti berikut :
1.    Dapat menambah nilai symposium dengan reaksi pengunjung
2.    Dapat dipakai untuk keperluan kelompok besar maupun kecil (terutama yang besar)
3.    Dipaaki untuk menyajikan banyak keterangan dalam waktu yang singkat
4.    Pengganti pembicara akan menghidupkan suasana, menambah variasi dan membuat lebih menarik pembicara
5.    Pengunjung dapat mendengarkan dengan lebih banyak perhatian dalam pembahasan masalah
6.    Dapat menyoroti hasil dengan teliti
7.    Memupuk keberanian setiap orang untuk mengungkap perasaan dan pemikirannya dimuka orang banyak
8.    Tidak perlu pembahasan lanjutan kerena tidak digunakan untuk memperoleh keputusan
9.    Pelaksanaan yang informal. Mengakrapkan suasana, singkat dan tidak memakan biaya
     Tetapi sama halnya dengan teknik lain, di dalam penyajiannya teknik ini pun ditemukan kekurangan-kekurangan seperti :
1.    Pelaksanaan nya memerlukan banyak waktu
2.    Dalam suasana yang hangat dan tegang sukar untuk mengatur pembicaraan
3.    Tanggapan dari kelompok tertunda
4.    Kepribadian pembicara memungkinkan penekanan pada isi yang kurang tepat
5.    Sulit untuk mengontrol waktu dengan tepat
6.    Peropde forum mudah terulur waktunya, tau-tau pembicaraan itu sudah jauh
7.    Tidak mempunyai bentuk organisasi karena memiliki anggota tertentu
                                                                                          
b.   Debat
Debat merupakan Sebuah teknik yang melibatkan siswa yang berada piahk pro dan kontra, dimana pembicara dari pihak yang pro dan kontra menyatakan  pendapat mereka masing mengenai problem yang mereka pegang. Debat dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu. Dalam teknik ini anggota kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara.
Dalam teknik ini memiliki kelebihan dalam penerapannya terhadap proses pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :
1.    Dengan perdebatan yang sengit, akan mempertajam hasil pembicaraan
2.    Dari seluruh perdebatan yang berlangsung dapat menemukan hasil yang lebih tepat mengenai suatu masalah
3.    Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok
4.    Siswa dapat mengemukkan fakta dari kedua sisi masalah, sehingga dapat diteliti fakta mana yang benar atau valid dan bisa dipertanggungjawabkan
5.    Dapat membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara dan berpartisipasi mengeluarkan pendapat
6.    Bila masalah perdepatan menarik, maka pembicaaan ittu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti perdebatan itu
7.    Dapat dipergunakan untuk kelompok besar

      Dengan adanya kelebihan maka akan timbul kelemahan-kelemahan juga sama halnya dengan teknik lain, yang diantaranya :
1.      Munculnya keinginan untuk menang sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain’
2.      Kemungkinan lain diantara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berbedat
3.      Dengan teknik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali jika diikuti dengan diskusi
4.      Sengitnya perdebatan bisa membentuk banyaknya emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai
5.      Agar bisa dilaksanakan dengan  baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya

c.    Diskusi Panel
Diskusi panel ialah pembicaraan yang sudah direncanakan didepan audiens tentang sebuah topic yang mana diperlukan tiga panelis atau lebih dan seorang pemimpin/moderator. Diskusi ini digunakan apabila kita ingin mengemukakan pendapat yang berbeda dan hanya dapat dilaksanakan jika ada panelis yang memenuhi syarat. Diskusi ini merupakan suatu pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya  terdiri dari 4-5 dihadapan pendengar. Dalam diskusi ini pendengar tidak terlibat langsung tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedng melaksanakan diskusi.
Bahan-bahan yang di panelkan itu hendaknya sesuai dengan kemampuan para pelajar, sheingga bahan-bahan tersebut tidak harus diambil dari kurikulum saja, tetapi boleh juga di luar kurikulum dan sifatnya aktial.[3] Diskusi ini menghadapi masalah yang ditinjau dari beberapa pandangan. Pada umumnya oanel ini dilaksanakan oleh beberapa orang saja yang dapat juga diikuti oleh banyak pendengar. Diskusi ini dapat iikuti oleh banyak murid sebagai peserta, yang dibagi menjadi peserta aktif dan peserta tidak aktif. Peseta aktif yaitu langsung mengadakan diskusi, sedangkan peserta tidak aktif adalah sebagai pendengar.[4]
Teknik ataupun metode ini sama halnya dengan metode-metode pembelajaran lainnya yaitu sama-sama memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri di dalam proses penerapannya. Adapun kelebihan dari metode diskusi panel ini adalah:
1.    Dapat membangkitkan pikiran siswa
2.    Dapat mengemukkan pendapat yang berbeda dan pandangan dari berbagai sudut, setelah kita akan memperoleh hasilnya
3.    Dapat mendorong siswa untuk melatih menganalisa masalah .

Selain dari beberapa kelebihan diatas, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
1.    Bila pembicaraan meluas dan berlarut-larut maka mudah terrsesat
2.    Teknik ini memungkinkan penulis untuk berbicara telalu banyak sehingga tidak kesempatan berbicara bagi yang lain
3.    Tidak memungkinkan semua peserta menggambil bagian
4.    Kecenderungan untuk menjadi serial pidato pendek
5.    Dapat memecah pendengar ketika mereka setuju dengan penulis tertentu
6.    Memerlukan waktu dan persiapan yang cukup banyak
7.    Perlu adanya seorang moderator yang terampil
Karena itulah pelaksanaan diskusi panel perlu memperhatikan langkah-langkah  untuk membuat teknik ini menjadi berhasil diterapkan, yang diantaranya sebagai berikut :
1.    Fase persiapan
a.       Menetapkaan gatis besar masalah
b.      Menentukan panelis
c.       Menentukan masalah yang actual
d.      Panelis harus berpengalaman dan pandai dalam berbicara dengan lancar
e.       Panelis harus berpengalaman dan panelis dalam berbicara dengan lancar
f.       Moderator harus terampil
2.    Fase pelaksanaan
a.       Harus terdapat 2 kelompok
b.      Masalah harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan
c.       Moderator memperkenalkan peserta panelis kepada pendengar
3.    Fase evaluasi
Pada fase ini merupakan fase penutup dari metode ini. Pada fase ini moderator yang merupakan pemimpin diskusi dapat menyimpulkan hasil diskusi yang telah dijalankan oleh peserta diskusi tetapi tidak merupakan keputusan atau kesatuan pendapat melainkan apa yang telah di bahas selama diskusi itu berjalan.

d.   Seminar
Teknik penyajian ini ialah suatu diskusi atau kegiatan pembahasan yang bersifat ilmiah tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam lingkungan studi.  Seminar bertujuan agar memperoleh pedoman-pedoman atau pemecahan masalah secara ilmiah. Seminar merupakan bentuk pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah orang untuk melakukan kajian dan pembahasan suatu masalah/topic melalui gagasan pikiran dan tukar pendapat yang dipandu oleh seorang ahli.  Seminar biasanya diawali oleh oembicara (keynote Speaker) yang tujuannya untuk memberikan arah  materi dan jalannya diskusi. Setiap pembicara membahas suatu topik dan mengacu pada suatu tema seminar atau masalah utama yang dibahas.

Kelebihan dari penggunaan teknik adalah:
1.        Seminar terbentuk dan terorganisasi dengan baik
2.        Adanya organizing comite (panitia penyeleenggara dan steering comitte) panita perumus, sehingga pelaksaan dapat berjalan lancar
3.        Adanya pembahasan serta kerja kerja yang membahas masalah secara teoritis sudah dipersiapkan
4.        Masalah-masalah yang dibahas adalah masalah yang actual tentang kehidupan sehari-hari
5.        Pada akhir seminar perlu adanya kesimpulan atas peraturan yang merupakan hasil kebulatan pendapat para peserta.

Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari teknik ini adalah:
1.        Biaya yang sangat besar
2.        Sukarnya penentuan peserta yang sungguh-sungguh berkemauan dan kualified
3.        Banyaknya penyitaan waktu untuk pertemuan
4.        Seringnya hasil perumusan yang kurang mantap
     Agar supaya seminar dapat berjalan lebih efektif maka perlu memperhatikan langkah-langkah berikut:
1.         Fase persiapan
a.       Merumuskan tujuan yang jelas
b.      Menyusun bahan untuk seminar
c.       Menetapkan pembahasan utama
d.      Membentuk panitia yang terdiri dan panitia penyelenggaraan dan panitia pemurus
e.       Menyiapkan waktu dan tempat sebaik-baiknya
f.       Pemberitahuan kepada peserta
2.         Fase pelaksanaan
a.       Penjelasan umum mengenal pokok secara seminar
b.      Lembaran kerja yang bersifat teoritis
c.       Memulai acara dengan kata pengantar, pengantar umum oleh orang-ra orang ahli
d.      Mengelompokkan peserta
e.       Perumusan akhir dilakukan dengan panitia perumus serta disahkan oleh para peserta dalam sidang pleno
3.         Fase evaluasi
a.       Hasil perumusan apakah sudah memenuhi pencapaian tujuan
b.      Apakah perlu ada tindak lanjut dari perumusan itu.

e.    Musyawarah Kerja
Musyawarah kerja merupakan pertemuan khusus yang dihadiri oleh orang-orang yang bergerak atau mempunyai profesi dalam bidang kerja sejenis. Musyawarah kerja dilakukan di dalam suatu pembahasan penting mengenai suatu program kerja yang dijalankan oleh beberapa pihak seperti organisasi. Massa dalam hal musyawarah kerja ini jumlahnya sangat terbatas  maupun kualitasnya. Tujuan penggunaan musyawarah kerja ini antara lain sebagai berikut:
1.    Menciptakan peningkatan kompetensi professional atau keahlian siswa yang bergerak dalam bidang kerja maupun keterampilan yang sejenis.
2.    Agar mempunyai kesempatan untuk saling tukar pengalaman dan pengetahuan dalam meningkatkan mutu dan kelancaran kerjanya. 

Kelebihan dari teknik ini adalah :
1.    Dapat meningkatkan mutu dalam bidang kerjanya masing-masing
2.    Meningkatkan kompetensi profesional siswa yang bergerak dalam keterampilan dan keahliaan yang sama
3.    Adanya musyawarah kerja dapat digunakan untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan khusus

         Selain itu, Kekurangan dari teknik ini adalah:
1.    Sulit menemukan tempat dan waktu yang sesuai dengan permintaan peserta
2.    Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit
3.    Adanya hambatan dalam perencanaan musyawarah kerja

     Untuk melaksanakan teknik ini perlu mempertimbangkan langkah-langkah agar supaya teknik ini dapat berjalan secara efektif, yaitu adalah sebagai berikut :
1.         Fase persiapan
a.       Membentuk panitia pelaksana
b.      Adanya pemberitahuan sebekum musker dilaksanakan
c.       Persoalan-persoalan harus dianggap perlu
d.      Panitia mengklasifikasi persoalan
e.       Menetapkan manusia sumber bagi tiap kelompok
2.         Fase pelaksanaan
a.       Dimulai penjelasan umum dari pengarahan
b.      Membentuk kelompok
c.       Setiap kelompok memiliki pemimpin dan penasehat ahli
d.      Kelompok membahas berdasarkan klasifikasi persoalan yang ada
e.       Perlu mencantumkan acara panel, demontrasi, ceramah dan sebagainya
f.       Hasil perumusan akhir pada sidang pleno
3.         Fase evaluasi
a.       Apakah perlu ada tindak lanjut dari hasil pertemuan
b.      Apakah perumusan akhir pada sidang pleno









SUMBER PUSTAKA
Bahri Djamarah, Syaiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000
Ahamadi, Abu dan Drs. Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, bandung : CV. Pustaka setia, 1997
Hadi, Amirul dan Haryono, Metode penelitian Pendidikan, Bandung : CV. Pustaka setia,1998
NK. Roestiyah, Stategi Belajar Mengajar, jakarta : Rineka Cipta, 2001




[1]Ramayulis, MetodologiPengajaran Agama Islam, hlm 150
[2]Zakiahdaradjat, MetodikKhususPengajaran Agama Islam, hlm 294
[3]Ramayulis, Metodologi pengajaran agama islam, Jakarta : kalammulia , hlm 149
[4]Abu AhmadidanJoko Tri Prasetya, StrategiBelajarMengajar, hlm 57-58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar